Setiap
tahun, umat Islam tidak akan pernah melupakan tanggal 12 bulan Rabiul Awwal
dalam perhitungan Tahun Hijriyah. Karena pada tanggal itulah Rosulullah SAW dilahirkan
tepatnya pada hari Senin tanggal 12
Rabiul Awwal tahun Gajah atau bertepatan dengan tahun 570 Masehi. Hari
kelahiran Rosulullah ini biasa disebut dengan Maulid Nabi yang artinya Hari
Kelahiran Nabi. Dan
tanggal 12 Rabiul Awwal pada perhitungan tahun 2015 Masehi bertepatan dengan
tanggal 24 Desember 2015 M.
Rasanya tidak ada seorang muslimpun di
dunia ini yang tidak mengenal Rosulullah SAW. Karena beliau adalah Nabi dan
Rosul pembawa ajaran agama Islam. Beliau merupakan sosok manusia dengan pribadi
yang sangat agung, menjadi panutan bagi seluruh umat Islam sebagaimana
tercantum di dalam Al Qur an surat Al-Aḥzāb
ayat 21 yang artinya :
“Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (berjumpa dengan) Allah, (meyakini) Hari Akhir, dan banyak
menyebut Allah (banyak berzikir).” (Q.S. Al-Aḥzāb, 33:21)”.
Dari ayat tersebut dapat ditarik
satu kesimpulan bahwa Rosulullah merupakan uswatun hasanah mutlak bagi umat
Islam karena beliau adalah figure seorang Rosul utusan Allah yang tentu saja
terjamin perilakunya dari berbagai kesalahan dan kekeliruan yang kerap
dilakukan oleh manusia biasa. Sebagai seorang muslim sudah menjadi kewajiban kita
mengidolakan dan meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW.
Secara
lahiriyah, Rosulullah adalah seperti kebanyakan manusia biasa lainnya yang
memerlukan makanan dan minuman untuk kelangsungan hidup, mempunyai perasaan
sedih, gembira atau senang dan melakukan aktifitas seperti manusia pada
umumnya. Tetapi yang membedakan Rosulullah dengan manusia biasa lainnya adalah
kepribadiannya yang mulia, budi pekerti yang agung, akhlaqnya yang sempurna
yang terjaga sejak Rosulullah kanak – kanak sampai beliau dewasa dan diangkat
sebagai rosul oleh Allah SWT.
Sejak
Rosulullah masih kanak - kanak banyak sekali kisah hikmah tentang keluhuran
budi Rosulullah SAW. Kiranya
untuk memperingati hari kelahiran beliau ada beberapa sifat Rosulullah yang
bisa kita tiru untuk pedoman hidup sehari – hari. Di antaranya adalah sebagai
berikut :
1.
Menjadikan alam sekitar sebagai sumber belajar untuk mengagungkan Allah SWT.
Kita
mengetahui bahwa Rosulullah di masa mudanya pekerjaannya adalah sebagai
penggembala kambing. Seperti yang dilakukan oleh nabi – nabi sebelumnya.
Bersatu dengan alam pada saat menggembala kambing memberi waktu yang banyak
untuk Rosulullah merenungi tentang alam semesta dan isinya. Dimana renungan itu
memunculkan kesadaran bahwa di balik alam semesta yang maha luas dan teratur
ini tentu ada dzat yang mengatur dan menciptakannya. Menjadikan beliau semakin
dekat dengan Al Khaliq.
2.
Sikap jujur dalam segala tindakan.
Ini
dicontohkan oleh Rosulullah ketika dipercaya membawa dagangan Khadijah ke
negeri Syam. Dengan kejujuran dan kemampuannya ternyata Muhammad mampu benar
memperdagangkan barang-barang Khadijah, dengan cara perdagangan yang lebih
banyak menguntungkan daripada yang dilakukan orang lain sebelumnya.
3. Tidur di awal
malam, dan bangun di sepertiga malam terakhir.
Kebiasaan bangun
di sepertiga malam yang akhir ini membawa dampak yang positif bagi tubuh
manusia. Dengan bangun di penghujung malam yang hening, di saat kebanyakan
orang sedang terlelap tidur dan terbuai di alam mimpinya, kita bangun untuk
mendekatkan diri pada-Nya, mengingat-Nya(dzikrullah) dan bermuhasabah (introspeksi
diri). Kebiasaan seperti ini akan membuat manusia selalu mawas diri dan
menyadari akan tugas hidupnya di dunia, segala tindakannya akan senantiasa
terkendali, dan akan selalu mendapatkan semangat yang positif untuk menjalani
hidupnya.
4. Tidak makan berlebihan, makan di saat lapar
dan berhenti sebelum kenyang.
Makan secukupnya
dan tidak berlebihan akan memberi kesempatan bagi organ pencernaan untuk bisa
istirahat dan pengaruhnya akan baik untuk kesehatan tubuh manusia.
5. Tidak berbicara kecuali yang penuh manfaat,
dan menganjurkan lebih baik diam daripada berbicara sia-sia.
Kebiasaan untuk
berbicara yang baik akan menghindarkan manusia dari kecelakaan yang disebabkan
oleh lisannya. Begitu juga dengan cara bicara yang tenang dan jelas, akan
membuat pesan yang ingin kita sampaikan dapat dengan mudah diterima oleh orang
yang kita maksud.
6. Tidak
bersikap sombong atau takabur di hadapan orang yang ditemuinya
Rasulullah SAW
selalu mendahului untuk menyapa dan mengucapkan salam. Jika ada orang yang
menyapa maka beliau akan berpaling dengan seluruh tubuhnya menghadap orang yang
menyapanya. Sikap yang wajar dalam berjalan, serta memalingkan wajah dan
seluruh badan menghadap yang diajak bicara merupakan bentuk penghargaan
terhadap orang lain, hal ini juga yang akan menjauhkan manusia dari permusuhan,
bahkan sebaliknya akan menumbuhkan tali silaturahmi atau bahkan menguatkan
ikatan yang sudah terjalin.
7. Paling
dermawan, tangannya ringan untuk memberi dengan apa yang ada di sisinya.
Rasulullah SAW adalah orang yang sangat dermawan.. Beliau tidak segan – segan memberikan sesuatu yang diminta oleh orang lain. Beliau juga membeli sesuatu tanpa menawar pada penjualnya. Rasul juga sering menerima hadiah kemudian membalasnya dengan yang lebih banyak dan lebih baik.Kebiasaan gemar memberi atau berkorban untuk orang lain, akan menjauhkan manusia dari sifat-sifat tercela(egois, tamak, kikir, dsb). Orang yang pemurah, pengasih akan senantiasa memikirkan kebaikan untuk orang lain, dan menjauhi hal-hal yang akan merugikan orang lain, misalnya: penyalah gunaan jabatan untuk kepentingan pribadinya, korupsi (mengambil hak orang lain).
Rasulullah SAW adalah orang yang sangat dermawan.. Beliau tidak segan – segan memberikan sesuatu yang diminta oleh orang lain. Beliau juga membeli sesuatu tanpa menawar pada penjualnya. Rasul juga sering menerima hadiah kemudian membalasnya dengan yang lebih banyak dan lebih baik.Kebiasaan gemar memberi atau berkorban untuk orang lain, akan menjauhkan manusia dari sifat-sifat tercela(egois, tamak, kikir, dsb). Orang yang pemurah, pengasih akan senantiasa memikirkan kebaikan untuk orang lain, dan menjauhi hal-hal yang akan merugikan orang lain, misalnya: penyalah gunaan jabatan untuk kepentingan pribadinya, korupsi (mengambil hak orang lain).
8. Pemimpin yang demokratis, selalu mengutamakan
musyawarah dalam kepemimpinannya. Jika ada pendapat dari seseorang yang beliau
anggap benar, maka beliau akan mengamalkannya. Sikap Rasul yang demokratis ini
merupakan salah satu kunci keberhasilannya dalam memimpin umat. Beliau sangat
bijaksana, tetap pemaaf dan lemah lembut menyikapi segala perbedaan.
Rasul juga seorang panglima perang yang berani, beliau selalu ada di barisan paling depan pada setiap pertempuran.
Rasul juga seorang panglima perang yang berani, beliau selalu ada di barisan paling depan pada setiap pertempuran.
9. Tidak menggantungkan diri pada orang lain.
Rosulullah tidak
pernah menyuruh orang lain untuk mengerjakan segala pekerjaan yang bisa dikerjakan
sendiri. Kalau pakaian beliau terkoyak atau robek, Rasulullah menambal dan
menjahitnya sendiri tanpa perlu menyuruh isterinya. Beliau juga memerah susu
kambing untuk keperluan keluarga maupun untuk dijual.
10. Selalu
menyempurnakan ibadah, meskipun Allah telah menjamin syurga bagi beliau.
Meskipun pintu
Surga telah terbuka, seluas-luasnya untuk Rosulullah beliau masih berdiri di
waktu-waktu sepi malam hari, terus-menerus beribadah, hingga pernah sampai
terjatuh, lantaran kakinya sudah bengkak-bengkak. Pernah ‘Aisyah bertanya
kepada beliau “Yaa Rasulallah, bukankah anda telah dijamin Surga? Mengapa anda
masih bersusah payah begini?” Jawab baginda dengan lunak, “Yaa ‘Aisyah,
bukankah saya ini hanyalah seorang hamba? Sesungguhnya saya ingin menjadi hamba-Nya
yang bersyukur.” Beliau benar-benar sosok hamba yang sangat bersyukur
kepada-Nya, beliau mensyukuri semua anugerah yang diterima dengan ibadah yang
sungguh-sungguh….Subhaanallaah…..Ini dapat menjadi renungan bagi kita semua
tentang bagaimana ibadah kita, sudahkah sungguh-sungguh sebagaimana
Rasulullah??? atau masih jauh dari rasa sungguh-sungguh??? ataukah masih merasa
berat atau merasa terbebani dengan ibadah-ibadah yang Allah wajibkan pada
kita??? jawabannya ada di hati kita masing-masing….Tidakkah kita merasa malu
dan juga takut. Syurga tidak dijaminkan untuk kita tetapi dengan congkaknya
kita enggan untuk beribadah kepada Allah SWT.
Demikianlah
jelas bahwa akhlak Nabi Muhammad SAW itu
sangat terpuji dan mulia. Akhlak beliau ada di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadis.
Beliau adalah sosok panutan dan contoh yang patut diteladani dan ditiru oleh
kita semua selaku umat Islam yang mengikuti ajaran syariatnya. Marilah di hari
kelahirannya ini, kita renungkan sudahkah akhlak dan budi pekerti kita seperti
yang dicontohkan oleh Rosulullah SAW. Tak ada gunanya kita gegap gempita
merayakan hari kelahiran beliau tetapi tak satupun akhlaq beliau yang kita
contoh dan kita tiru. Meneladani akhlak Rosulullah, itulah makna sebenarnya
dari memperingati Maulid Nabi. Semoga kita bisa menjadi umatnya yang mulia.
Kegiatan bimbingan rohani di masjid sekolah, salah satu
bentuk usaha untuk meneladani akhlaq Rosulullah
Merayakan
kelahiran Rosulullah, dan berusaha terus untuk menjadikan beliau sebagai
uswatun hasanah dalam kehidupan sehari – hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar