Jumat, 27 November 2015

Peringatan Hari Guru Nasional 25 Nopember 2015 di SMPN 1 Ngunut








Upacara dilaksanakan di halaman depan aula sekolah. Barisan bapak ibu guru berada di sebelah barat menghadap ke timur dengan dipimpin oleh bpk.Slamet Rihadi, S.Pd. 


Di utaranya menghadap ke selatan barisan Paduan Suara yang dipimpin oleh ibu hj. Tri Astuti, S.Pd. 




Diujung timur lapangan barisan pengurus OSIS dengan membawa karangan bunga berdiri berjajar menghadap  ke barat. 

Para peserta upacara berdiri menghadap ke utara.  Sedangkan barisan drumband Bahana Snesa berada di bawah gedung laboratorium Komputer.


 Bahana Snesa
 Bahana Snesa
 Bahana Snesa
 Bahana Snesa
 Bahana Snesa


Yang istimewa dari hari itu adalah semua petugas upacara dibawakan oleh bapak ibu guru.  Upacara dipimpin langsung oleh bpk. Kepala Sekolah.
Bapak ibu guru yang menjadi Petugas Upacara diantaranya :
Pemimpin Upacara                          : bpk. Suyitno, S.Pd.
Pembawa acara                               : bpk. Slamet Pitoyo, S.Pd.
Ajudan                                            : bpk. Purwanto, S.Pd
Pengibar Bendera                            : ibu Wiwik S, S.Pd, ibu Wulan, S.Pd & ibu Dyah Indarti, S.Pd
Pembaca Pembukaan UUD’45        : ibu Fitri Handayani, S.Pd
Pembaca Sejarah PGRI                   : ibu Nunung, S.Pd
Pembaca Ikrar PGRI                       : bpk. Pri Afandi S.Pd
Pembaca Doa                                  : bpk H.Imam Mahmudi, S.Pd, M.Pd.I

Upacara berlangsung dengan khidmat sesuai dengan tatacara yang diatur dalam surat yang dikeluarkan oleh Kemendikbud dengan Nomor: 98173/MPK.A/TU/2015, tentang tata cara penyelenggaran upacara bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2015 dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional 2015 dan HUT PGRI ke-70, Bersama surat tersebut, Mendikbud mengajak seluruh instansi pemerintah dibawah naungan Kemendikbud untuk turut menyemarakkan Peringatan Hari Guru Nasional tahun 2015 di lingkungan instansi masing-masing, dengan tema “Guru Mulia Karena Karya”.
Berikut Tertib Acara Peringatan Hari Guru Nasional 2015 dan HUT PGRI ke-70:
  1. Pembina upacara memasuki lapangan upacara
  2. Penghormatan umum kepada pembina upacara, dipimpin oleh pemimpin upacara
  3. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara
  4. Pengibaran Bendera Merah Putih diiringi lagu Kebangsaan Indonesia Raya
  5. Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara
  6. Pembacaan Pancasila diikuti oleh seluruh peserta upacara
  7. Pembacaan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
  8. Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Pada Peringatan Hari      Guru Nasional Tahun 2015
  9. Menyanyikan lagu wajib nasional
    – Hymne Guru “Pahlawan Pembangun Insan Cendekia”
    – Terima kasih Guruku
  10. Pembacaan doa
  11. Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara
  12. Pembina Upacara meninggalkan tempat upacara
  13. Upacara selesai, barisan dibubarkan.
Demikianlah tata cara pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional 2015 dan upacara tersebut telah dilaksanakan dengan penuh hidmat di SMPN 1 Ngunut.


 Tampak pada foto di atas bapak ibu guru dengan penuh hidmat dan haru menundukkan kepala pada saat mengheningkan cipta untuk mengenang arwah para pahlawan yang telah gugur dan untuk mengenang para guru dan perjuangannya yang tidak kenal lelah dan tidak mengharap bintang jasa apapun dalam usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mendidik generasi penerus sebagai calon pemimpin bangsa di masa depan.

 Pemimpin Upacara                          : bpk. Suyitno, S.Pd.
 Pembawa acara                               : bpk. Slamet Pitoyo, S.Pd.
Ajudan                                             : bpk. Purwanto, S.Pd

 Pengibar Bendera                            : ibu Wulan, S.Pd, ibu Dyah Indarti, S.Pd & ibu Wiwik Sulistya, S.Pd 

Ibu Nunung S.Pd, Veren dan ibu Fitri Handayani, M.Pd sebagai petugas pembaca sejarah PGRI, Puisi untuk guru dan Pembaca Pembukaan UUD 1945
 Upacara dipimpin langsung oleh bpk. Kepala Sekolah.



Pembaca Pembukaan UUD’45        : ibu Fitri Handayani, S.Pd


Pembaca Sejarah PGRI                   : ibu Nunung, S.Pd, M.Pd.I
Diantara isi dari sejarah PGRI adalah sebagai berikut :
Pada awalnya organisasi guru bukan bernama PGRI akan tetapi PGHB atau Persatuan Guru Hindia Belanda, tahun 1912 silam. Organisasi tersebut mempunyai sifat sekedar unitaristik yang beranggotakan guru bantu, guru desa, kepala sekolah, juga para pemilik sekolah.

Usai sekitar 2 dekade, PGHB pun berubah menjadi PGI (Persatuan Guru Indonesia), sehingga langsung menjadi heboh dan membuat geram Pemerintah Belanda, Pemerintah Belanda waktu itu tidak mau jika rasa patriotisme bangsa Indonesia ada sehingga merekapun marah dan terjadi banyak insiden memilukan. Akan tetapi, para guru yang tegabung dalam PGI tetap semangat berjuang untuk lepas dari bayang-bayang bangsa Belanda, dengan satu kata ‘Merdeka’
Akan tetapi, sangat disayangkan setelah PGI lepas dari nama Hindia Belanda, tepat ketika masa pendudukan Jepang hampir semua organisasi pun dilarang sehingga sekolah banyak yang ditutup sampao organisasi PGI yang tak lagi aktiv bersuara. Sehingga, usai adanya proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 Organisasi yang digawangi para guru tersebut, PGI, langsung lakukan Kongres Guru Indonesia tepatnya pada tanggal 24 sampai 25 November 1945, bertempat di Surakarta.
Sehingga, hasil kongres mencatatkan sejarah baru, dimana pada tanggal 25 November 1945, PGRI pun selanjutnya berdiri, sehingga sebagai rasa penghormatan dan terima kasih pada para para guru, pemerintah pun langsung menetapkan jika hari lahir PGRI sama sebagai Hari Guru Nasional, atau Hari Guru Nasional.


Pembaca Ikrar PGRI                       : bpk. Pri Afandi S.Pd


 Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dibacakan langsung oleh bpk Kepala Sekolah sebagai Pembina Upacara. dan petikannya adalah sebagai berikut :
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan,
Semoga Ibu dan Bapak Guru berada dalam kondisi sehat, bahagia dan selalu dalam
lindungan-Nya. Di Hari Guru ini, izinkan saya atas nama pemerintah menyampaikan
apresiasi dan terima kasih atas semua pengabdian Ibu dan Bapak Guru. Tugas dan
tanggung jawab Ibu dan Bapak Guru amat besar, namun izinkan saya menyampaikan
bahwa tanggung jawab besar ini janganlah dipandang sebagai beban tapi sebagai
kehormatan. Ibu dan Bapak Guru mendapat kehormatan untuk menumbuhkan generasi
baru yang tercerdaskan.
Ibu dan Bapak Guru sekalian,
Republik ini dirintis dan didirikan oleh kaum terdidik. Mereka adalah generasi baru di
zamannya yang merasakan pengajaran, pendidikan dan pencerahan. Mereka sangat sadar
atas manfaat langsung pendidikan dan karena itulah mencerdaskan kehidupan bangsa
mereka tetapkan sebagai sebuah amanah yang harus ditunaikan. Sebuah pesan tegas
bahwa kunci kemajuan bangsa ini ada pada kualitas manusianya.
Ibu dan Bapak Gurulah yang berada di garda terdepan mewakili seluruh bangsa dalam
menjalankan amanah itu. Tiap tutur, tiap langkah dan tiap karya Ibu dan Bapak
Guru adalah ikhtiar untuk mencerdaskan bangsa…..
………………………………………………………………………….
Dalam surat mendikbud tersebut, beliau berpesan kepada seluruh pejuang pendidikan, agar Guru tak sekadar mengajar, melainkan juga bisa menginspirasi dan membuat inovasi. Selain itu dalam petikan suratnya, beliau juga mengingatkan bahwa pada setiap kata yang dituliskan merupakan pahala, setiap karya yang dilakukan adalah bukti jasa. Maka mengajarlah dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab, bukan hanya sekedar mencari materi . Karena kemajuan dan masa depan bangsa, menjadi tugas mulia seorang Guru.
Selamat hari guru nasional, jadilah mulia dengan karya.

Pembaca Doa                                  : bpk H.Imam Mahmudi, S.Pd, M.Pd.I


Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan penyerahan karangan bunga kepada bpk Kepala Sekolah dan pemberian santunan kepada siswa secara simbolis. Selain itu beberapa kejutan manis diberikan oleh parasiswa untuk bpk ibu guru.

 Rangkaian bunga untuk bapak Kepala Sekolah
  Rangkaian bunga untuk bapak Kepala Sekolah
 Sungkem dari para siswa untuk bapak ibu guru








 Penyerahan santunan secara simbolis


Selama upacara berlangsung, yang tidak kalah sibuk adalah mbak Anis dan bu Andriana S.pd sebagai tenaga kesehatan di sekolah, karena banyak sekali anak - anak yang mengeluh sakit atau pusing ketika upacara berlangsung. Salut untuk beliau berdua yang dengan telatennya mengurusi anak- anak yang sakit.

Siswa - siswi SMPN 1 Ngunut juga memberikan kejutan -kejutan manis untuk bapak ibu guru sebagai ungkapan ikut berbahagia dan ungkapan rasa cinta kepada bapak ibu guru. Semoga kelak anak- anak menjadi pribadi - pribadi mulia dan menjadi generasi penerus yang bisa diandalkan untuk kemajuan bangsa dan negara tercinta Republik Indonesia. Terimakasih anak- anak. Kita semua terharu dan bahagia.
 Bunga indah ungkapan cinta dari para siswa.Tergambar senyum bahagia bapak ibu guru bersama para siswa seperti yang tampakpada foto - foto di bawah ini.















Dari seluruh rangkaian kegiatan upacara Peringatan Hari Guru Nasional hari itu, diakhiri dengan tasyakuran dan pemotongan tumpeng oleh bapak Kepala Sekolah dan diberikan kepada perwakilan bapak ibu guru. Selamat hari Guru. Semoga guru selalu diberi kemudahan dalam mengemban tugas mulia mencerdaskan kehidupan bangsa, diberi kesehatan dan kekuatan supaya dapat melaksanakan tugas dengan sebaik - baiknya.





Demikianlah rangkaian Peringatan Hari Guru Nasional di SMPN 1 Ngunut. Selamat hari guru nasional dan jadilah guru mulia dengan karya.
Bapak Hari Purwanto, S.Pd tampak sibuk mendokumentasikan seluruh rangkaian kegiatan Peringatan Hari Guru Nasional.

            PUISI UNTUK GURU 
Engkau bagaikan cahaya
Yang menerangi jiwa
Dari segala gelap dunia
Engkau adalah setetes embun
Yang menyejukkan hati
Hati yang ditikam kebodohan
   Sungguh mulia tugasmu Guru
   Tugas yang sangat besar
   Guru engkau adalah pahlawanku
   Yang tidak mengharapkan balasan
Segala yang engkau lakukan
Engkau lakukan dengan ikhlas
Guru jasamu takkan kulupa
Guru ingin ingin kuucapkan
Terimakasih atas semua jasamu

GURU BAK PELITA, PENERANG DALAM GULITA
SELAMAT HARI GURU
MENJADI MULIA KARENA KARYA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar